Sunday, 4 December 2011

Makanan Alami Anti-Penuaan


Royal jelly kaya akan mengandung nutrisi penting alami yang dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi manusia, terutama dapat memperlambat proses penuaan. Proses penuaan terjadi secara alami dan tidak dapat dihindari oleh siapa pun. Hal ini merupakan proses alami akibat bertambahnya usia kita. Beberapa dari kita mengalami proses penuaan disertai dengan timbulnya penyakit arthritis, katarak, diabetes dan sakit jantung. Proses penuaan juga dapat mempengaruhi daya ingat, penglihatan, dan perubahan pada kulit kita.

Efek-efek ini serta berbagai penyakit degeneratif merupakan tanda terjadinya penuaan dini, yang sering kali disebabkan oleh kebiasaan makan yang buruk, polusi, dan kebiasaan merokok, serta konsumsi alkohol.

Penelitian membuktikan bahwa solusi utama untuk mengurangi efek penuaan adalah dengan mengkonsumsi nutrisi secara optimal. Diet seimbang dan seplemen yang tepat dapat membantu memelihara sel tubuh kita serta dapat memerangi radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel merupakan faktor utama dalam proses penuaan.

Apakah Royal Jelly itu ?

Royal Jelly dikenal juga dengan sebutan susu lebah karena warnanya yang mirip dengan warna susu, dihasilkan dari kelenjar hipofaringeal yang terdapat di bagian kepala lebah perawat, yang merupakan makanan bagi para lebah dan ratu lebah.

Secara genetik, telur ratu lebah identik dengan telur lebah betina lainnya. tetapi lebah pekerja (betina) hanya mengkonsumsi royal jelly selama tiga hari pada fase larva, sementara ratu lebah mengkonsumsi royal jelly sepanjang hidupnya.

Royal jelly membuat ratu lebah memiliki banyak keunggulan dibandingkan lebah betina lainnya, yaitu ratu lebah berusia 40 kali lebih lama dibanding lebah pekerja (4-6 tahun dibandingkan 5-6 minggu) dan dapat menghasilkan telur hingga 2000 telur per harinya, sementara lebah betina yang lain tidak menghasilkan telur atau mandul. Sungguh luar biasa!

Royal jelly kaya akan mengandung nutrisi penting yang tidak hanya berguna bagi para lebah, tetapi juga bermanfaat bagi manusia, seperti :
  • Protein dan asam amino, yang merupakan komponen terbesar dalam royal jelly,
  • Asam lemak esensial. Asam lemak yang paling banyak terkandung dalam royal jelly adalah 10-HDA (trans-10-hydroxy-2-decenoic acid). Hingga kini belum ditemukan produk alami lain yang memiliki kandungan 10-HDA, tidak juga pada hasil lebah lainnya.
  • Vitamin B kompleks, seperti: B1, B2, B6, B12, biotin, asam folat, dan inositol. Selain itu juga kaya akan kandungan vitamin B5 atau asam pantotenat, yang dikenal akan khasiatnya mengurangi tingkat stres,
  • Asetilkolin,
  • Gula, yaitu fruktosa dan glukosa, yang merupakan sumber karbohidrat,
  • Enzim,
  • Mineral, seperti: Kalium, Kalsium, natrium, zink, besi, cuprum dan mangan

HDI Royal Jelly memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan yang telah dibuktikan secara ilmiah, di antaranya:

  • Memiliki efek anti-penuaan sehingga dapat memperpanjang rentang hidup karena mampu membuat tubuh lebih sehat.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang pada tahun 2003 dengan menggunakan hewan coba tikus, royal jelly terbukti dapat meningkatkan rentang hidup tikus sekitar 25% akibat terjadinya penurunan kerusakan DNA
  • Meningkatkan produksi kolagen sehingga mampu mempertahankan keremajaan dan kelenturan kulit serta membuat kulit tidak mudah keriput sehingga membuat kita terlihat awet muda.
Penelitian membuktikan bahwa 10-HDA yang terdapat dalam royal jelly dapat membantu meningkatkan produksi kolagen dalam sel kulit. Kolagen merupakan protein yang terdapat pada kulit, yang bertugas untuk mempertahankan keremajaan dan kelenturan kulit sehingga tidak mudah keriput.
  • Memperbaiki sistem reproduksi, seperti:
    • Membantu meningkatkan kesuburan bagi mereka yang sulit memiliki keturunan.
    • Membantu mengatasi nyeri haid.
    • Membantu menjaga kesehatan reproduksi setelah menopause.
Kemampuan ratu lebah yang bertelur hingga 2000 per hari dibandingkan lebah betina lain yang tidak menghasilkan telur, yang dikarenakan ratu lebah mengonsumsi royal jelly seumur hidupnya, membuat para ilmuwan melakukan beberapa penelitian terbukti bahwa royal jelly dapat membantu memperbaiki sistem reproduksi pada wanita yang mana dapat meningkatkan kesuburan.
  • Meningkatkan daya ingat.
Kandungan asetilkolin dalam royal jelly dapat membantu meningkatkan daya ingat, sangat bermanfaat bagi mereka yang lanjut usia ataupun yang menderita penyakit Alzheimer (pikun).

Melindungi sistem syaraf sehingga bermanfaat bagi penderita stroke, Alzheimer's, Parkinson's, atau vertigo.
  • Mencegah osteoporosis karena membantu meningkatkan kemampuan tulang menyerap kalsium sekaligus menstimulasi pembentukan tulang.
Para ilmuwan menemukan bahwa mengonsumsi royal jelly dapat mengurangi resiko terjadinya keropos pada tulang. Hal ini disebabkan karena royal jelly membantu meningkatkan kemampuan tulang dalam menyerap kalsium. Royal jelly juga dapat menstimulasi pembentukan tulang serta membantu mengurangi resiko terjadinya osteoporosis akibat menurunnya kepadatan tulang.
  • Memiliki aktifitas anti-bakterial dan anti-jamur
Protein royalisin, yang hanya terdapat dalam royal jelly, memiliki manfaat sebagai anti-bakteri dan anti-jamur.
  • Meningkatkan sistem imunitas
Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara menstimulasi produk sel-sel imun.

HDI Royal Jelly adalah suplemen royal jelly berkualitas karena dihadirkan dalam dua pilihan yang diolah secara sempurna untuk menjaga kandungan alaminya.

  • HDI Royale Jelly Liquid yang dipanen, diproses, dan diawetkan dengan madu alami dalam waktu tidak lebih dari 24 jam sehingga kandungan nutrisinya tetap terjaga optimal. Tersedia dalam kemasan 150 gram dengan kandungan 30.ooo mg royal jelly murni.
  • HDI Royal Jelly Tablet yang dipanen dan diproses dalam waktu tidak lebih dari 24 jam, kemudian dikeringkan melalui metode freeze-dried sehingga kandungan nutrisinya tetap terjaga maksimal. Produk ini juga mengandung bee pollen dan bee propolis yang akan memberikan manfaat ekstra bagi kesehatan Anda. Tersedia dalam botol isi 30 tablet dan 90 tablet yang setiap tabletnya terdiri dari 150 mg royal jelly murni.

Saran konsumsi:
Setiap sebelum tidur, yakni sebanyak 1 sendok takar (1/2 sendok teh) HDI Royale Jelly Liquid atau 2-3 tablet HDI Royal Jelly Tablet.

Wednesday, 30 November 2011

HIGH DESERT - Terapi Herbal Perlebahan terbaik.


Profil Company High-Desert

Produk-produk maupun peluang bisnis yang ditawarkan oleh High-Desert adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia, seperti yang terjadi pada negara-negara Asia lainnya.

Didirikan tahun 1993, Harmoni Dinamik Indonesia dan peluang bisnisnya yang menarik dalam waktu singkat menempatkan dirinya menjadi bisnis yang berorientasi untuk 'menolong sesama'. Saat ini, bisnis kami kian berkembang dengan banyaknya stokis/depo yang tersebar di seluruh Indonesia, melayani ratusan ribu distributor.

Kehebatan produk-produk perlebahan telah banyak menolong orang, diantaranya juga digunakan oleh para olahragawan untuk menambah kesehatan dan menjaga vitalitas serta agar tetap dalam kondisi puncak. Disamping sertifkat registrasi produk dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), produk-produk kami juga secara resmi mendapat kepercayaan dari pemerintah Indonesia melalui KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia), sebagai sponsor bagi para atlet nasional Indonesia yang berlaga di tingkat internasional melalui makanan kesehatan alami High-Desert untuk meningkatkan kesehatan dan performa mereka.

Di HDI, kami selalu menghargai jerih payah para distributor kami. Sebagai penghargaan atas kerja keras dan keberhasilan mereka akan suatu pencapaian tertentu, kami menyelenggarakan banyak kegiatan wisata tiap tahunnya agar mereka dapat bersantai sejenak serta untuk lebih mempererat ikatan persaudaraan di antara para distributor.

Salah satu kegiatan wisata dari perusahaan adalah Diamond Summit, sebuah acara besar yang diadakan setiap tahun di kota-kota yang berbeda di Indonesia selama beberapa hari, membawa ratusan distributor beserta pasangan mereka. Semua orang bergabung dalam permainan-permainan dan berbagai acara lainnya, belajar serta bersenang-senang bersama sebagai satu keluarga besar.

Untuk penghargaan atas pencapaian yang lebih tinggi lagi, para distributor memperoleh kesempatan untuk berwisata ke luar negeri, menikmati perjalanan mewah dengan kapal pesiar Star Cruise mengunjungi Singapura, Malaysia, dan Thailand, serta mengunjungi negara-negara eksotis seperti Cina, Australia, dan Eropa!

Mengapa High-Desert yang terbaik ?

Pengalaman HD selama bertahun-tahun akan manfaat produk perlebahan semakin memantapkan kepercayaan serta keyakinan HD bahwa produk pelebahan benar-benar berkasiat. Mengapa produk perlebahan High-Desert adalah yang terbaik?

Alami dan Ilmiah -- Terapi lebah adalah penggunaan produk perlebahan seperti bee pollen, Propolis, Royal Jelly, dan madu untuk keperluan medis. Sejak 5000 tahun yang lalu, produk perlebahan sudah digunakan oleh manusia sebagai sumber makanan mereka, untuk pengobatan, serta untuk menjaga kesehatan tubuh mereka secara menyeluruh. Bahkan di dalam kitab-kitab suci seperti Al-Qur'an Surat An-Nahl ayat 68-69, Alkitab Amsal 16:24, Amsal 24:13, Tripitaka, Weda, serta pada barang-barang peninggalan bersejarah dari negara Cina, Yunani, Roma dan Rusia, tercantum manfaat atau kegunaan dari makanan yang terdapat dalam sarang lebah.

Pada tanggal 4 September 2007, dilaporkan bahwa beberapa ahli arkeologi telah menemukan sarang lebah yang masih utuh dan telah berumur 3000 tahun di daerah utara Israel. Hal ini membuktikan bahwa para peternak lebah sudah ada sejak jaman dahulu, dan madu selain sebagai makanan juga digunakan untuk pengobatan serta untuk acara keagamaan. Tetapi perlu diketahui bahwa semua nutrisi penting yang terdapat dalam produk perlebahan tidak dapat memberikan manfaat jika tubuh kita tidak dapat menyerapnya.

High-Desert memiliki dedikasi untuk menyediakan produk-produk perlebahan dari kualitas terbaik. Produk-produk perlebahan High-Desert dipanen dari daerah yang dingin,kering dan subur di Arizona, Amerika Serikat, tidak terkena panas dan bebas polusi. Di daerah yang teduh dan tenang inilah, lebah dengan seksama mengumpulkan dan memilih yang terbaik dari alam untuk sarang mereka.

Produk-produk perlebahan High-Desert tidak hanya secara alami terbuat dari kumpulan nutrisi-nutrisi penting, tetapi juga telah melalui berbagai penelitian untuk memastikan tubuh dapat menyerap semua nutrisi penting itu dengan sempurna. Dengan mempelajari proses penyembuhan tubuh yang alami, para peneliti High-Desert telah memformulasikan produk-produk perlebahan yang alami ini (All Natural) agar ilmiah (Scientifically Applied) agar dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh anda yang unik, yang diperlukan untuk menguatkan dan meregenerasi sel-sel tubuh.

Pengakuan -- Selama dua dekade terakhir, jutaan orang di seluruh dunia telah merasakan manfaat produk-produk High-Desert yang berkualitas tinggi. Produk High-Desert diakui secara internasional di kalangan atlit dan induk-induk organisasi olah raga seperti KONI (Indonesia), ACM (Malaysia) dan POC (Filipina). High-Desert juga di konsumsi 3 generasi presiden Amerika Serikat. Dimulai dari Presiden Ronald Reagan, Presiden George Bush Senior, Presiden Bill Clinton, dan juga Senator Tom Harkin telah merasakan manfaat yang besar dari High-Desert.

Akreditasi -- Diakui MUI indonesia, Badan POM, Komite Akreditasi Nasional (KAN) Sertifikat anti-Dopping, Anggola APPLI, Sucofindo serta APSKI (Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia)

Source: Asep Nurul Huda Distributorkit High-Desert

Friday, 25 November 2011

HIV-AIDS do You Know?

HIV-AIDS merupakan ISU yang saat ini sedang panas-panasnya. Sejarahnya HIV-1 berasal dari subspecies SIV di chimpanzee, pan troglodytes di Afrika Tengah dan HIV-2 berasal dari subspecies SIV di Sooty mangabey, Cercocebus atys di Pantai Barat Afrika (Senegal, Pantai Gading). Penularan dari monyet itu melalui penyembelihan untuk di makan. Sampel darah laki-laki dari Kinshasa (Republik Demokrat Congo), disimpan tahun 1959, adalah sampel yang paling awal terinfeksi HIV. Berdasarkan sekwen HIV-1 dari sampel tsb dan sampel yang lain, diperkirakan bahwa strain HIV utama (M, main) masuk ke tubuh manusia pada tahun 1931 (95% CI, 1911-1941). Dengan cara serupa, diperkirakan HIV-2 masuk ke manusia tahun 1940. Pertamakali AIDS dilaporkan 1981, oleh Luc Montagnier (1983) à LAV (lymphadenopathy Virus) sedang Robert Gallo (1984) à HTVL-III. Karena ada 2 nama maka oleh WHO dikonfersikan menjadi HIV. Di Indonesia kasus AIDS pertama di Bali 1987 warga negara Belanda dan kasus ke 2 tahun 1986 di RSCM. HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan sebuah Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh kita sehingga kita jadi lebih mudah terserang penyakit. Biasanya dari mulai tertular sampai timbul gejala sangat lama sekali tergantung dengan gaya hidup ODHA (Orang dengan HIV AIDS) nya. Rata-rata 5-10 tahun baru timbul gejala seperti Diare yang terus-menerus, penurunan berat badan, batuk yang tidak sembuh-sembuh atau terkena TBC, jamur pada lidah dan lainnya. Semua gejala yang muncul setelah seseorang terinfeksi HIV maka ia sudah memasuki fase AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome).


Ketika seseorang tertular HIV maka dalam 3-6 bulan ia tidak dapat terdeteksi saat diperiksa karena dalam masa jendela (Windows Periode) tetapi fase ini ODHA sudah dapat menulari orang lain. Sehingga perlunya kesadaran kita dalam menjaga diri kita dari penyebaran virus HIV ini. Bertindaklah secara egois demi kepentingan menjaga diri sendiri kemudian sebarkan informasi tersebut kepada orang-orang yang kita cintai terutama keluarga.

Penyebaran HIV memiliki 2 faktor : Media penularan & Cara penularan. Media penularan HIV hanya ada 4 yaitu Darah, Cairan Vagina, Cairan Sperma dan ASI. Sedangkan Cara penularannya adalah segala kegiatan yang dapat menyebabkan media penularan diatas bercampur atau pindah ke tubuh kita. Contoh kegiatan itu adalah: Melakukan Hubungan sexual, Anal Sex, Oral Sex, bergantian menggunakan jarum suntik (Narkoba), Tato, Tindik dengan ODHA kemudian tranfusi darah yang tercemar HIV, dari ibu dengan HIV + ke janin, Ibu HIV + yang menyusui. Selain kegiatan diatas maka tidak dapat menularkan HIV seperti salaman, berenang, pelukan, ciuman, minum dan makan bersama atau kegiatan-kegiatan sosial biasa tidak akan menulari HIV.

Bagaimana pencegahan yang efektif ? Gunakan ABCDE.

Abstain - Tidak melakukan prilaku yang menyebabkan penularan.

Be Faith full - Setia pada pasanganmu

Condom - Gunakan kondom saat berhubungan

Drugs - Tidak menggunakan Narkoba suntik

Education - mencari informasi mengenai HIV-AIDS

Gimana caranya mengetahui kita terinfeksi atau tidak? Sadarilah perilaku kita sebelumnya apakah ada perilaku beresiko tertular atau tidak ? Kemudian segera lakukan VCT. VCT (Voluntary Counseling and Testing) adalah sebuah mekanisme yang dilakukan secara sukarela dari pemohon test HIV kemudian diberikan konseling tentang HIV sebelum dan sesudah test sehingga pemohon diberikan pengertian serta cara menghadapi apabila hasilnya HIV +. VCT tersedia dipelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah. Keuntungan kita VCT adalah kita dapat mengetahui status HIV kita sehingga jika negatif dapat menjaga diri agar setelahnya tidak tertular HIV kalaupun hasilnya Positif maka diberikan dukungan serta motivasi agar dapat terus berada dalam kondisi sehat walaupun memiliki virus HIV selain itu juga diberikan saran dan masukkan bagaimana menghadapi masalah-masalah yang timbul setelah menderita HIV. jangan takut jika ternyata HIV positif karena sudah banyak sekali kelompok dukungan untuk ODHA di Indonesia. Seperti LCD (Leadership Community of Djogja) sebuah komunitas peduli HIV-AIDS di kalangan pelajar mahasiswa Yogjakarta serta masih banyak lagi kelompok-kelompok dukungan lain untuk ODHA maupun OHIDA (orang yang hidup bersama ODHA). Jadi jangan takut untuk di jauhi karena kamu tidak akan sendirian. Banyak orang yang peduli sama kamu yang penting kamu terbuka dan memiliki pengetahuan tentang kelompok dukungan tersebut dari VCT.

HIV belum ada obatnya. Obat yang ada hanyalah ARV (Anti Retroviral) sebuah obat yang mencegah replikasi virus HIV. Membuat kesempatan tubuh kita meningkatkan kekebalan tubuh sehingga dapat tahan dari sakit.

Sekarang kita sudah banyak tahu tentang HIV-AIDS. Segeralah sebarkan Informasi ini kepada orang-orang yang kita cintai.

Asep Nurul Huda (LCD) - Yogyakarta


Benarkah Terapi Ikan Berisiko Tularkan HIV?

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum lama ini Health Protection Agency (HPA) mengklaim orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, memiliki luka terbuka, ataupun penderita diabetes atau psioriasis (menurunnya sistem kekebalan tubuh) tidak dianjurkan untuk melakukan fish therapy atau terapi ikan. Pasalnya, terapi ini berpotensi menularkan sejumlah virus penyebab infeksi seperti hepatitis ataupun HIV.

Layanan fish spa atau terapi ikan saat ini banyak ditawarkan di mal-mal atau pusat-pusat perbelanjaan. Terapi dengan memanfaatkan ratusan ikan Garra Rufa ini dipercaya dapat mengatasi berbagai permasalahan seputar kulit.

Menanggapi laporan tersebut, Ketua Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (Perdalin) Jakarta Raya yang juga staf pengajar dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM, Hindra Irawan Satari menyatakan tidak yakin akan laporan yang mengatakan HIV bisa ditularkan melalui ikan dan air kolam.

"Menularkan HIV tidak sesederhana itu. Menularkan HIV memerlukan kontak yang erat, jumlah virus yang banyak, media yang baik, dan daya tahan. Air kolam bukan media yang baik untuk virus HIV," katanya, saat ditemui dalam acara Seminar Sehari Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (7/11/2011).

Hindra menambahkan, sampai saat ini, dia belum pernah mendengar bahwa ada ikan yang dapat membawa HIV. Selain itu, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa ikan bisa menjadi perantara transmisi HIV antar manusia ke manusia.

"Kita tahu, kalau demam berdarah itu ditularkan melalui gigitan nyamuk, begitu juga dengan penyakit kaki gajah dan leptospirosis pada gigitan tikus. Tapi belum ada publikasi yang menyatakan bahwa virus HIV bisa ditularkan lewat ikan," katanya.

Hindra mengatakan, air bak atau kolam yang cenderung kotor mungkin saja bisa menjadi faktor pemicu timbulnya penyakit kulit, karena banyaknya bakteri dan kuman di dalammya. Namun jika dikaitkan dengan penularan HIV, Hindra mengaku belum mempunyai bukti yang pasti antara keduanya.

"Saya tidak yakin air yang di kolam itu media yang bagus untuk virus HIV. Dan logika saya, penularan HIV tidak sesederhana itu dan HIV medianya bukan air kolam," terangnya.


http://id.berita.yahoo.com/benarkah-terapi-ikan-berisiko-tularkan-hiv-144905163.html

Saturday, 19 November 2011

Ecase THT - Klasifikasi Otitis Media Supurative Kronis

ABSTRAK :

Wanita 28 tahun datang sadar dengan keluhan telinga kanan nyeri dan gatal. Keluar cairan darah seperti jelly setelah dikorek dengan cotton bud. Os biasa membersihkan kuping dengan cotton bud 2 hari sekali. Sewaktu kecil Os. pernah mengalami keluar cairan melalui telinga kanan dan kiri terutama jika terjadi pilek. Kambuh-kambuhan hingga sekarang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Meatus akustikus dekstra hiperemi (+) dan sekret (+) Membran timpani dekstra dan sinistra perforasi di bagian medial. Tes Garpu Talla Rinne ADS Negatif (HT > HU) dan Weber Lateralisasi Ke arah AD (Sakit). Dengan diagnosis ADS otitis media supuratif kronik. Otitis media supuratif kronis adalah stadium dari penyakit telinga tengah dimana terjadi peradangan kronis dari telinga tengah dan mastoid dan membran timpani tidak intak (perforasi) dan ditemukan sekret (otorea), purulen yang hilang timbul.Klasifikasinya OMSK dapat dibagi atas 2 tipe yaitu :2 Tipe tubotimpani atau tipe jinak atau tipe rhinogen dan tipe atikoantral atau tipe ganas atau tipe tulang. Macam-macam bentuk perforasi terbagi atas perforasi sentral, perforasi marginal dan perforasi atik.

KEYWORD : Otitis Media, Otitis Media Supuratif kronik

ISI :

Wanita 28 tahun datang sadar dengan keluhan telinga kanan nyeri dan gatal. Keluar cairan darah seperti jelly setelah dikorek dengan cotton bud. Os biasa membersihkan kuping dengan cotton bud 2 hari sekali.

RPD : Sewaktu kecil Os. pernah mengalami keluar cairan melalui telinga kanan dan kiri terutama jika terjadi pilek. Kambuh-kambuhan hingga sekarang. Hipertensi, TBC, Diabetes, Alergi disangkal.

Pemeriksaan Fisik

VS : TD 110/70 mmHg, N 72 x/m, R 16x/m, S 370C

Meatus akustikus dekstra hiperemi (+) dan sekret (+)

Membran timpani dekstra dan sinistra perforasi di bagian medial.

Tes Garpu Talla :

Rinne

ADS Negatif (HT > HU)

Weber

Lateralisasi Ke arah AD (Sakit)

DIAGNOSIS :

ADS Otitis Media Supuratif Cronis

TERAPI :

Evakuasi difuse

Ofloxacin 2 X 400mg

Perhidron 3% 50cc à 3 X 1-2 cc

DISKUSI :

KLASIFIKASI OMSK

OMSK dapat dibagi atas 2 tipe yaitu :2

1. Tipe tubotimpani = tipe jinak = tipe aman = tipe rhinogen.

Penyakit tubotimpani ditandai oleh adanya perforasi sentral atau pars tensa dan gejala klinik yang bervariasi dari luas dan keparahan penyakit.

Secara klinis penyakit tubotimpani terbagi atas:

a. Penyakit aktif

Pada jenis ini terdapat sekret pada telinga dan tuli. Biasanya didahului oleh perluasan infeksi saluran nafas atas melalui tuba eutachius, atau setelah berenang dimana kuman masuk melalui liang telinga luar. Sekret bervariasi dari mukoid sampai mukopurulen.1,2

b. Penyakit tidak aktif

Pada pemeriksaan telinga dijumpai perforasi total yang kering dengan mukosa telinga tengah yang pucat. Gejala yang dijumpai berupa tuli konduktif ringan. Gejala lain yang dijumpai seperti vertigo, tinitus,atau suatu rasa penuh dalam telinga.1

2. Tipe atikoantral = tipe ganas = tipe tidak aman = tipe tulang

Pada tipe ini ditemukan adanya kolesteatom dan berbahaya. Penyakit atikoantral lebih sering mengenai pars flasida dan khasnya dengan terbentuknya kantong retraksi yang mana bertumpuknya keratin sampai menghasilkan kolesteatom. Kolesteatom dapat dibagi atas 2 tipe yaitu :1,3

a. Kongenital

b. Didapat.

Pada umumnya kolesteatom terdapat pada otitis media kronik dengan perforasi marginal. teori itu adalah:2

· Epitel dari liang telinga masuk melalui perforasi kedalam kavum timpani dan disini ia membentuk kolesteatom (migration teori menurut Hartmann); epitel yang masuk menjadi nekrotis, terangkat keatas.

· Embrional sudah ada pulau-pulau kecil dan ini yang akan menjadi kolesteatom.

· Mukosa dari kavum timpani mengadakan metaplasia oleh karena infeksi (metaplasia teori menurut Wendt).

· Ada pula kolesteatom yang letaknya pada pars plasida (attic retraction cholesteatom).

Macam-macam bentuk perforasi terbagi atas:

a. Perforasi sentral

Lokasi pada pars tensa, bisa antero-inferior, postero-inferior dan postero-superior, kadang-kadang sub total.1,2

b. Perforasi marginal

Terdapat pada pinggir membran timpani dengan adanya erosi dari anulus fibrosus. Perforasi marginal yang sangat besar digambarkan sebagai perforasi total. Perforasi pada pinggir postero-superior berhubungan dengan kolesteatom.1,2,

c. Perforasi atik

Terjadi pada pars flasida, berhubungan dengan primary acquired cholesteatoma.1,2

REFERENSI :

1. Djaafar ZA. Kelainan telinga tengah. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Ed. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher. Edisi kelima. Jakarta: FKUI, 2001. h. 49-62

2. Helmi. Komplikasi otitis media supuratif kronis dan mastoiditis. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Ed. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher. Edisi kelima. Jakarta: FKUI, 2001. h. 63-73

3. Paparella MM, Adams GL, Levine SC. Penyakit telinga tengah dan mastoid. Dalam: Effendi H, Santoso K, Ed. BOIES buku ajar penyakit THT. Edisi 6. Jakarta: EGC, 1997: 88-118

PENULIS : Asep Nurul Huda, Program Elective Posting, Ilmu THT, RSUD Panembahan Senopati BANTUL

Ecase Syaraf - Klasifikasi Epilepsi

ABSTRAK :
Kata “epilepsi” berasal dari bahasa Yunani. “epi” berarti “atas”, dan “lepsia” berasal dari kata “lembenein” yang berarti “menyerang”. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa pada mulanya “epilepsia” itu berarti suatu “serangan dari atas”, suatu kutukan dari surga. Penyakit ini juga dinamai Morbus Sacer, yang berarti “penyakit suci”. Epilepsi adalah : Manifestasi gangguan otak dengan berbagai etiologi, namun dengan gejala tunggal yang khas, yaitu serangan berkala dan reversibel, yang disebabkan oleh lepasnya muatan listrik neuron kortikal secara berlebihan. Klasifikasi Epilepsi antara lain bangkitan parsial dan bangkitan umum. Bangkitan parsial terbagi menjadi bangkitan partial sederhana dan kompleks sedangkan bangkitan umum terbagi menjadi konvulsif dan non konvulsif.
HISTORY:
Wanita 36 tahun datang ke Poliklinik Saraf untuk kontrol kejang yang sering dialaminya. Kejang pertama kali yang dialami oleh OS adalah ketika OS berumur 17 tahun, sebelumnya OS melakukan operasi gondok karena hipotiroid dan setelah itu OS jadi sering kejang. Kejang pertama kali selama 5 menit, tetapi sering (sehari lebih dari 10x). Sebelum kejang OS merasa bingung, lalu tiba2 seluruh badan jadi kaku dan gemetaran, setelah itu OS jatuh dan pingsan. Saat kejang tidak sampai mengeluarkan busa dari mulut.
Sejak kejang, OS langsung berobat ke dr.Kuadiharto,Sp.PD dan setelah itu kejangnya berkurang tapi masih sering kumat-kumatan. OS rajin kontrol 1 minggu sekali. Kemudian, sejak 3 tahun yang lalu, OS juga mendapat pengobatan rutin dari dr.Gama Sita,Sp.S yang dosisnya dinaikkan secara bertahap dan rutin kontrol tiap 2 minggu sekali. OS juga mengaku rutin minum obat, tetapi kejang yang dialami masih sering kambuh-kambuhan dan tiap hari OS pasti ada merasa bingung.
Dulu OS sering gampang emosi, tapi sekarang sudah berkurang, OS mulai bisa mengontrol emosinya dengan baik. Saat ini OS akan merasa emosi hanya bila OS dimarahin oleh keluarganya. OS dulu juga sering murung dan pendiam, tapi sifat itu sekarang sudah berkurang. Dulu OS bisa berbicara dengan suara yang jelas, tapi sejak kejang OS pernah mengalami gangguan bicara dan sekarang bicaranya menjadi celat, tp masih jelas. Aktivitas OS sehari-hari hanya di rumah saja tinggak bersama orang tuanya. OS mengaku tidak pernah memikirkan hal-hal yang berat.
Riwayat Penyakit Dahulu : OS pernah menjalani operasi Gondok karena sakit hipotiroid saat berumur 17 tahun, OS pernah jatuh dari pohon saat berumur 9 tahun, tapi OS lupa apakah dulu kepalanya terbentur atau tidak
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign
Tensi : 120/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Respirasi : 16 x/menit
Suhu : afebris °C
Pemeriksaan Neurologis : dalam batas normal
DIAGNOSIS
Epilepsi Bangkitkan parsial kompleks
TERAPI :
- Piracetam 800 mg 2x1
- Kepra 250 mg 2x1
- Carbamazepin 3x11/2
- Saran Pemeriksaan EEG
DISKUSI :
Klasifikasi
Klasifikasi yang terbaru adalah klasifikasi dari International League Against Epilepsi (1981). Menurut klasifikasi ini bangkitan epilepsi dibagi dalam :
1. Bangkitan Parsial (fokal, lokal)
a. Bangkitan parsial sederhana (kesadaran tidak terganggu)
1). Dengan gejala motorik
a). Fokal motorik tidak menjalar
b). Fokal motorik menjalar (epilepsi Jackson)
c). Versif
d). Postural
e). Distertai gangguan fonasi
2). Dengan gejala somatosensoris atau sensoris spesial (halusinasi sederhana)
a). Somatosensoris
b). Visual
c). Auditoris
d). Olfaktoris
e). Gustatoris
f). Vertigo
3). Dengan gejala atau tanda gangguan saraf autonom (sensasi epigastrium, pucat, berkeringat, membera, piloereksi, dilatasi pupil).
4). Dengan gejala psikik (gangguan fungsi luhur)
a). Disfasia
b). Dismnesia
c). Kognitif
d). Afektif
e). Ilusi
f). Halusinasi kompleks (berstruktur)
b. Bangkitkan parsial kompleks (disertai gangguan kesadaran)
Awal parsial sederhana diikuti penurunan kesadaran
a). Dengan gejala parsial sederhana
b). Dengan automatisme
c. Bangkitkan parsial yang berkembang menjadi bangkitan umum (tonik-klonik, tonik, klonik)
1). Bangkitkan parsial sederhana (a) yang berkembang menjadi bangkitan umum.
2). Bangkitan parsial kompleks (b) yang berkembang menjadi bangkitan umum.
3). Bangkitan parsial sederhana yang menjadi bangkitan parsial kompleks lalu berkembang menjadi bangkitan umum.
2. Bangkitan Umum (konvulsif atau non-konvulsif)
a. Bangkitan lena (absence)
1). Hanya penurunan kesadaran
2). Dengan komponen klonik ringan
3). Dengan komponen atonik
4). Dengan komponen tonik
5). Dengan automatisme
6). Dengan komponen autonom
Komponen klonik ringan hingga komponen autonom dapat tersendiri atau dalam kombinasi.
Lena tak khas (atypical absence), dapat disertai :
1). Gangguan tonus yang lebih jelas
2). Awitan dan handekan yang tidak mendadak
b. Bangkitan mioklonik
Kejang mioklonik sekali atau berulang-ulang
c. Bangkitan klonik
d. Bangkitan tonik
e. Bangkitan tonik-klonik
f. Bangkitan atonik
3. Bangkitan tak tergolongkan
Bangkitan epilepsi dapat timbul :
a. Tak terduga, tak tentu waktunya
b. Siklus, timbul pada waktu-waktu tertentu (Berhubungan dengan siklus haid, bangun tidur)
c. Setelah mendapat rangsangan :
1). Non-sensoris (lelah, alkohol, emosi)
2). Sensoris (misalnya cahaya yang berkedip)
Kejang yang terjadi terus-menerus disebut status epilepsi yang dapat parsial atau umum. Kejang-kejang motorik lokal yang terjadi terus-menerus disebut epilepsi parsial kontinu.
REFERENSI :
1. Syeban, Z.2009.Seizure.Diakses tanggal 17 April 2011. http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/b57aff6a3dbda16067187a327825527a221a328f.pdf
2. Marpaung, V.2003.Depresi pada Penderita Epilepsi Umum dengan Kejang Tonik Klonik dan Epilepsi Partial Sederhana.Diakses tanggal 17 April 2011. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6317/1/psikiatri-vera.pdf
PENULIS : Asep Nurul Huda, Program Elective Posting, Ilmu Syaraf, RSUD Panembahan Senopati Bantul

Ecase Obsgyn - Klasifikasi Plasenta Previa


ABSTRAK :

Dalam keadaan ini plasenta tertanam pada segmen bawah uterus dan terletak di daerah atau di dekat ostium internum cervix. Di sini placenta berada di depan bagian terendah janin. Insidensinya 1 : 200 kehamilan.1 Menurut Kloosterman (1973), Frekuensi placenta previa pada primigravida yang berumur lebih dari 35 tahun kira-kira 10 kali lebih sering dibandingkan dengan primigravida yang berumur kurang dari 25 tahun.; pada grande multipara yang berumur lebih dari 35 tahun kira-kira 4 kali lebih sering dibandingkan dengan grande multipara yang berumur kurang dari 25 tahun. Klasifikasi placenta previa antara lain plasenta previa totalis atau ventralis, placenta previa partialis, placenta previa marginalis, placenta letak-rendah.2

ISI :

Wanita 29 tahun G2P1A0 datang sadar dengan perdarahan pervaginan. Pasien merasa hamil 9 bulan, kenceng-kenceng sejak malam SMRS. Terjadi perdarahan pervaginan sejak 2 jam SMRS, darah mengalir ± 500 cc warna merah segar. Keluhan flek-flek sejak 1 minggu SMRS. Gerakan janin (+). Air Kawah (-). HPHT 14 – 07 – 08. HPL 21 – 04 – 09. UK 39+1. ANC tidak teratur di Bidan. Belum pernah di USG. Riwayat Obstetri = H1 à ♀, 8 th, 3400 gr, Normal, Bidan. H2 à Hamil ini. Riwayat KB suntik selama 6 tahun setelah H1.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Sedang

GCS : Composmentis

Vital Sign : Tekanan Darah : 90/60 mmHg

Nadi : 104x/menit

Respirasi : 24x/menit

Suhu : 36,3 0C

Pemeriksaan Abdomen

Ø Inspeksi : Keadaan hamil besar.

Ø Auskultasi : Peristaltik terdengar normal. DJJ 145x/menit

Ø Perkusi : Tidak dilakukan

Ø Palpasi : Janin tunggal, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, kepala turun di H­­1-2, His 5-6’/20-25”/S, TFU = 32, TBJ = 3100 gr

Pemeriksaan Darah

Darah Lengkap diketahui adanya HB turun (10,01%), HMT turun (30,1%).

Pemeriksaan USG

Plasenta letak Sulcus Bawah Rahim (SBR) menutupi Ostium Intra Uterina (OUI). DJJ(+). Gerak Janin (+). Kesan : Plasenta Previa

DIAGNOSIS :

Perdarahan Ante Partum Oleh Karena Plasenta Previa Partial. Secundi gravida. H. Aterm. DP. Kala 1. Fase Laten. G2P1A0.

TERAPI :

Rencana Persalinan Operasi SC emergency

Instruksi Post Sc :

· Inf. RL : D5 : NaCl à 1:3:1 à 30 tpm

· Peristaltik (+). Boleh makan minum bertahap.

· Cek Hb post SC

· Ij. Amphicilin 3 x 1gr

· Ij. Gentamicin 2 x 80 mg

· Ij. Ketorolac 3 x 30 mg.

DISKUSI :

Klasifikasi Plasenta Previa

1. Placenta previa totalis atau ventralis : keseluruhan ostium internum cervix ditutupi oleh placenta.

2. Placenta previa partialis : Sebagian ostium internum cervix ditutupi oleh placenta.

3. Placenta previa marginalis : Placenta membentang sampai tepi cervix tapi tidak terletak ada ostium. kalau cervix menipis dan membuka pada kehamilan lanjut, plasenta previa dapat berubah menjadi jenis partialis.

4. Placenta letak-rendah : Placenta terletak pada segmen bawah uterus tapi tidak sampai pada ostium internum cervix sekitar 3 – 4 cm di atas pinggiran pembukaan.

Keadaan yang menyertai

1. Kegagalan penurunan bagian terendah janin.

2. Lebih sering terjadi presentasi abnormal seperti presentasi bokong dan letak lintang, mungkin karena placenta menempati bagian bawah uterus.

3. Anomali fetus kongenital.

4. Placenta accreta. Insidensinya lebih tinggi daripada kalau plasenta tertanam pada bagian atas uterus.

5. Lebih sering dijumpai perdarahan postpartum.

Hasil-hasil pemeriksaan fisik

1. Pasien tidak merasakan nyeri, kecuali kalau persalinan telah dimulai.

2. Uterus lembek dan tidak nyeri tekan.

3. Bagian terendah janin tinggi.

4. Denyut jantung janin biasanya terdengar.

5. Shock jarang terjadi.

Penentuan lokasi Placenta

1. Pemeriksaan ultrasonik sebagai pemeriksaan yang paling aman dan akurat.

2. Isotop radioaktif. Metode ini akurat dan aman bagi janin.

3. Pemeriksaan sinar-x jaringan lunak dapat menentukan lokasi placenta tapi reabilitasnya tidak seperti kedua teknik pemeriksaan tersebut di atas.

REFERENSI :

1. Oxorn, H. & Forte, W. (2003). Ilmu Kebidanan: Patologi dan Fisiologi Persalinan. Yayasan Essentia Medica. Yogyakarta.

2. Prawirohardjo, S.2002.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.YBP-SP.Jakarta.

PENULIS : Asep Nurul Huda, Program Elective Posting, Ilmu Obsgyn, RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL