
Gangguan skizofrenia dapat didefinisikan sebagai gangguan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak, gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra). Dalam hal ini harus ada sedikitnya 1 gejala yang amat jelas (dan biasanya 2 gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau jelas thought echo, thought insertion or withdrawl, thought broadcasting, waham dikendalikan (delution of control), delution of influence, delution of passivity, delution of perception, halusinasi auditorik Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku OS atau mendiskusikan OS diantara mereka sendiri, jenis suara halusinasi lain berasal dari salah satu bagian tubuh.Waham-waham yang menetap lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar atau mustahil. Adanya gejala-gejala tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu 1 bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase non psikotik prodormal).
KEYWORDS : Skizofrenia, Skizofrenia Paranoid, Gambaran Klinis, Waham.
HISTORY :
Pria 34 tahun dibawa ke RS.Grhasia oleh ibu kandung dan kakaknya karena pasien marah-marah, mengamuk menaruh kayu besar di jalan dan memecahkan kaca rumah tetangga. Pasien merasa ada setan yang membisiki dan mengajak dia ke neraka lalu dia melampiaskan dengan melemparkan kayu ke kaca tetangga.
± 1 Minggu SMRS pasien uring-uringan di rumah. Pasien suka mondar-mandir didepan rumah. Terlihat gelisah dan melamun. Pasien kadang tidak mau minum obat. Diajak bicara perkataan pasien tidak nyambung. Pasien sering marah-marah di depan rumah. Memuncak SMRS pasien mengamuk dan menaruh kayu di jalan serta memecahkan kaca jendela tetangga dengan kayu besar.
Perubahan kepribadian ini dirasakan sudah sepuluh tahun. Pasien keluar masuk rawat di Grhasia. Saat ini merupakan rawat inap yang ke delapan. Menurut keluarga pasien mengalami kekecewaan karena tidak dapat meneruskan sekolah ke SMK karena keterbatasan keluarga.
DIAGNOSA
Aksis I : F 20.0 Skizofrenia Paranoid
Aksis II : Kepribadian cenderung tertutup (skizoid)
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah ekonomi dan pola asuh
Aksis V : GAF scale 70-61
TERAPI
Terapi Organobiologik
1. Chlorpromazin 100 mg (0 - ½ - 1)
2. Haloperidol 1,5 mg (1 – 0 - 1)
3. Trihexyphenidyl (THP) 2 mg (1-0-1)
Psikoterapi
1. Psikoterapi Suportif
2. Terapi spiritual
3. Terapi lingkungan
4. Terapi sosiokultural
5. Rehabilitatif dengan terapi kerja atau latihan kerja
DISKUSI
Pedoman Diagnostik PPDGJ-lll tentang Kriteria Skizofrenia :
- Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
- - “thought echo” = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda ; atau
- “thought insertion or withdrawal” = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal); dan
- “thought broadcasting”= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya; - - “delusion of control” = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau
- “delusion of passivitiy” = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang ”dirinya” = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh / anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau penginderaan khusus);
- “delusional perception” = pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasnya bersifatmistik atau mukjizat; - Halusinasi auditorik:
- suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau
- mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara), atau
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh.
- Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)
- Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
- halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja, apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus;
- arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation), yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme;
- perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor;
- gejala-gejala “negative”, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika;
- Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)
- Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial.
Pedoman Diagnostik PPDGJ-lll tentang Kriteria Skizofrenia Paranoid:
1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
2. Sebagai tambahan:
- Halusinasi dan/atau waham harus menonjol:
a) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau member perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whisting), mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)
b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh, halusinasi visual mingkin ada tapi jarang menonjol.
c) Waham dapat hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan, dipengaruhi dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas.
- Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relative tidak nyata
REFERENSI
1. Mansoer, A.2001.Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1.FK-UI.Jakarta.Hal 196
2. Wikipedia.(2009).Skizofrenia. hhtp:///wikipedia /Jiwa/Skizofrenia.htm
3. IDI.(2007).skizofrenia dan gangguan Psikotik Lainnya. http://www.simposium/Jiwa/skizofrenia1.htm
4. Forum sains Indonesia.(2008). Mengenal Skizofrenia dan Penyakit jiwa Lainnya.http://www.forumsains.com/artikel/mengenal-penyakit-skizofrenia-salah-satu-gangguan-psikosis-fungsional/
PENULIS
Asep Nurul Huda, Program Elective Posting, Ilmu Jiwa, RSUD Panembahan Senopati Bantul
No comments:
Post a Comment