
ABSTRAK
Ureterolithiasis merupakan penyumbatan saluran ureter oleh batu karena pengendapan garam urat, oksalat, atau kalsium. Batu tersebut dapat terbentuk pada ginjal yang kemudian batu yang kecil di pielum dapat turun ke ureter. Bila batu tidak dapat lolos ke kandung kemih maka menyumbat ureter dan menimbulkan kolik. Bila batu dapat lolos dari saluran ureter akan masuk ke kandung kemih (vesika urinaria) lalu keluar melalui uretra atau tetap tinggal di vesika urinaria yang lama kelamaan akan bertambah besar.1
Penatalaksanaan batu saluran kemih harus tuntas sehingga bukan hanya mengeluarkan batu saja, tetapi harus disertai dengan terapi penyembuhan penyakit batu atau paling sedikit disertai dengan terapi pencegahan. Terapi terdiri dari terapi medis simtomatik, pelarutan batu, pemecahan batu (litotripsi) dan pembedahan.2
KEYWORD : ureterolithiasis, batu ginjal, batu kandung kemih, penatalaksanaan ureterolihiasis
ISI :
Pria 49 tahun mengeluh nyeri perut kanan bawah terasa panas dan nyeri pinggang kanan belakang sejak pagi subuh HMRS (hari masuk rumah sakit). Tidak ada nyeri alih perut, nyeri hilang timbul, mual tanpa muntah. Tidak ada pusing. Tidak demam. BAK selama 2 hari SMRS sedikit, 1 x sehari, sulit untuk memulai BAK, seperti ada yang menyumbat, tidak mengejan, pancaran kurang, BAK terakhir menetes. Tidak ada anyang-anyangan. Belum BAB selama 2 hari SMRS. BAB terakhir biasa, lunak, warna kuning kecoklatan, dapat kentut.
Keadaan umum : Sedang
GCS : Composmentis
Vital Sign : Tekanan Darah : 95/55 mmHg
Nadi : 56x/menit
Respirasi : 24x/menit
Suhu : 36,0 0C
Pemeriksaan Abdomen
Ø Inspeksi : Tidak ada benjolan.
Ø Auskultasi : Peristaltik positif
Ø Perkusi : Timpani diseluruh lapang abdomen, hati dan limpa normal, ada nyeri ketok ginjal dekstra
Ø Palpasi : supel, nyeri tekan positif di regio umbilikalis dekstra dan suprailiaka dekstra, hepar dan lien tidak teraba, tidak ada massa.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Darah Rutin
· HB 12,1% (13-17%)
· AL 16,5 ribu/ul (4-10 ribu/ul)
· HJ Segmen 88% (51-67%)
· AE 6,03 juta/ul (4,5-5,5 juta/ul)
· HMT 38,1 % (42-52%)
Laboratorium Urine Lengkap
· Bilirubin +2 (Negatif)
· Keton Trace (Negatif)
· Blood +2 (Negatif)
· Protein +3 (Negatif)
· Eritrosit 15-20 (0-1)
· Leukosit 3-6 (1-6)
· Kristal Amorf Positif (Negatif)
USG Upper Lower Abdomen
· Ren Sinistra : Echostruktur normal, calises tidak melebar, tidak tampak batu
· Ren Dekstra : Pelvis renis melebar, tidak tampak batu.
· Vesica Urinaria : Dinding Mucosa tidak menebal, tidak tampak batu.
· Kesan : Pelviectasis ren dekstra, curiga ureterolithiasis dekstra.
BNO dan IVP
· BNO : Tidak tampak batu radiopac
· IVP : Pengisian kontras dan pasase kontras pada SPC dan ureter kiri baik SPC kanan baru terisi samar – samar pada menit 30. Tampak dilatasi ureter kanan sampai setinggi vesico-ureteral junction. VU normal, fungsi miksi baik.
· Kesan : Fungsi ren kiri normal
Delayed fungsi ren kanan dengan ureterolithiasis dekstra setinggi vesico-ureteral junction.
DIAGNOSIS : Ureterolithiasis Dekstra
TERAPI :
1. Infus RL 16 tpm
2. Inj. Cyprofloxacin 2 x 1
3. Ranitidin 2 x 1
4. As. Mefenamat 3 x 500 mg
5. Buscopan 3 x 1 k/p
DISKUSI
Terapi medis dan simtomatik
Terapi medis batu saluran kemih berusaha mengeluarkan batu atau melarutkan batu. Pengobatan simtomatik mengusahakan agar nyeri, khususnya kolik, yang terjadi menghilang dengan pemberian simtomatik. Selain itu, terutama untuk batu ureter yang dapat diharapkan keluar dengan sendirinya, dapat diberikan minum berlebihan disertai diuretik. Dengan produksi air kemih yang lebih banyak diharapkan dapat mendorong dan mengeluarkan batu. Batu ureter ini ialah batu yang tidak mengganggu saluran kemih, termasuk ginjal dan ukurannya kurang dari setengah sentimeter.2
Pelarutan
Jenis batu yang memang dapat dilarutkan adalah dari jenis batu asam urat. Batu ini hanya terjadi pada keadaan pH air kemih yang asam (pH 6,2) sehingga dengan pemberian bikarbonas natrikus disertai dengan makanan alkalis, batu asam urat dapat diharapkan larut. Lebih baik bila dibantu dengan usaha menurunkan kadar asam urat kemih dan darah dengan bantuan alopurinol, usaha ini cukup memberi hasil yang baik.2
Litotripsi
Makin sering dipakai gelombang kejut luar-tubuh (ESWL = extracorporeal shock wave lithotripsy) yang dapat memecah batu tanpa perlukaan ditubah sama sekali. Gelombang kejut dialirkan melalui air ke tubuh dan dipusatkan di batu yang akan dipecahkan. Batu akan hancur berkeping-keping dan keluar bersama kemih. Litotripsi gelombang kejut luar-tubuh dilakukan tanpa tindak bedah apapun. Kadang diperlukan tindakan tambahan berupa pemasangan kateter atau dalam keadaan yang sangat istimewa dibutuhkan bantuan nefrotomi perkutan. Pada hakikatnya, litotripsi gelombang kejut dapat dilakukan pada setiap batu, tetapi sebaiknya tindakan dilakukan dalam tahapan untuk mengeluarkan semua batu. Akan tetapi, bila terdapat kelainan saluran kemih, misalnya stenosis yang akan menghalangi keluarnya batu yang telah dipecahkan, tindakan dengan ESWL tidak akan bermanfaat. Batu dapat dipastikan letaknya dengan bantuan sinar rontgen atau ultrasonografi yang terdapat pada setiap jenis alat ESWL.2
Pembedahan
Terapi bedah digunakan jika tidak tersedia alat litotripsor, alat gelombang kejut, atau bila cara nonbedah tidak berhasil. Batu ginjal yang terletak di kaliks selain oleh indikasi umum, perlu dilakukan tindak bedah bila terdapat hidrokaliks. Batu sering harus dikeluarkan melalui nefrolitotomi yang tidak gampang karena batu biasanya tersembunyi dalam kaliks. Batu pelvis juga perlu dibedah bila menyebabkan hidronefrosis, infeksi, atau menyebabkan nyeri hebat. Pada umumnya, batu pelvis terlebih lagi yang berbentuk tanduk rusa amat mungkin menyebabkan kerusakan ginjal. Operasi untuk batu pielum yang sederhana disebut pielolitotomi sedang untuk bentuk tanduk dengan pielolitotomi yang diperluas.2
REFERENSI
1. Oswari, E.( 2005). Bedah dan perawatannya.Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
2. Jong, W.( 2005). Buku ajar Ilmu Bedah.EGC.Jakarta.
Penulis : Asep Nurul Huda, Program Elective Posting, Ilmu Bedah, RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
No comments:
Post a Comment