
Judul : Blefaritis Superfisial
ABSTRAK :
Blefaritis adalah suatu peradangan subakut atau menahun tepi kelopak mata.1 Radang bertukak atau tidak pada tepi kelopak bisanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut. Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit. Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan alergi yang biasanya berjalan kronis atau menahun. Blefaritis alergi dapat terjadi akibat debu, asap, bahan kimia, iritatif, dan bahan kosmetik. Infeksi kelopak dapat disebabkan kuman streptococcus alfa atau beta, pneumococcus, dan pseudomonas. Di kenal bentuk blefaritis superficial blefaritis skuamosa, blefaritis ulseratif, dan blefaritis angularis.2
KEYWORDS : Blefaritis, Blefaritis Superfisial
ISI :
Pasien wanita usia 17 tahun datang dengan keluhan kelopak mata kanan atas terdapat benjolan terasa nyeri dan mengganjal ± 2 hari. Tidak gatal, tidak nyerocos, tidak silau, tidak ada trauma atau kelilipan. Ketika bangun pagi hari ada sedikit kotoran yang membuat kelopak mata agak lengket tapi mata masih dapat dibuka spontan. Bulu mata tidak rontok dan tidak ada gangguan penglihatan. Riwayat penyakit serupa di keluarga disangkal.
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Status Lokalis :
OD OS
Pemeriksaan :
OD OS
1. Visus 6/6 UCVA 6/6 UCVA
2. Kelopak mata
Superior Nyeri tekan (+) Normal
Silia Rontok (-) Normal
3. Konjungtiva
Tarsal Superior Hiperemis Normal
DIAGNOSIS:
OD : Blefaritis Superfisial
OS : Normal, Emetrop
TERAPI :
Kausatif : Antibiotik à C. Mycos EO 4 dd 1 OD
Simtomatik : C. Lyterrs ED 6 dd gtt 1
Subyektif : Menjaga kebersihan mata dengan cuci muka sebelum tidur, Menjaga kebersihan rambut dengan keramas rutin mencegah ketombe
DISKUSI :
Blefaritis superfisial merupakan infeksi yang mengenai kelopak mata superfisial disebabkan oleh staphylococcus. Pengobatan yang terbaik adalah dengan salep antibiotik seperti sulfasetamid dan sulfisolksazol. Sebelum pemberian antibiotik krusta diangkat dengan kapas basah. Bila terjadi blefaritis menahun maka dilakukan penekanan manual kelenjar Meibom untuk mengeluarkan nanah dari kelenjar Meibom (Meibomianitis), yang biasanya menyertai. Meibomianitis merupakan infeksi pada kelenjar Meibom yang akan mengakibatkan tanda peradangan lokal pada kelenjar tersebut. Meibomianitis menahun perlu pengobatan kompres hangat, penekanan dan pengeluaran nanah dari dalam berulang kali disertai antibiotik lokal.2,4
Klasifikasi blefaritis menurut lokasinya :2,4
a. Blefaritis anterior : mengenai kelopak mata bagian luar depan (tempat melekatnya bulu mata). Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus dan seborrheik. Blefaritis stafilokok dapat disebabkan infeksi dengan staphylococcus aureus, yang sering ulseratif, atau staphylococcus epidermidis atau stafilokok koagulase-negatif. Blefaritis seboroik(non-ulseratif) umumnya bersamaan dengan adanya pityrosporum ovale.
b. Blefaritis posterior : mengenai kelopak mata bagian dalam (bagian kelopak mata yang lembab, yang bersentuhan dengan mata). Penyebabnya adalah kelainan pada kelenjar minyak. Dua penyakit kulit yang bisa menyebabkan blefaritis posterior adalah rosasea dan ketombe pada kulit kepala (dermatitis seboreik).
Klasifikasi blefaritis menurut etiologinya blefaritis bacterial, blefaritis virus dan blefaritis jamur.3 Blefaritis bacterial antara lain blefaritis superficial, blefaritis soboroik, blefaritis skuamosa, blefaritis ulseratif, blefaritis angularis, meibomianitis, hordeolum dan kalazion. Blefaritis virus seperti blefaritis herpes zoster, blefaritis herpes simplex, vaksinia dan moluskum kontangiosum. Blefaritis jamur seperti infeksi superficial, infeksi jamur dalam dan blefaritis pedikulosis.2,4
REFERENSI :
1. Hartono, Suharjo.2007.Ilmu Kesehatan Mata.UGM.Yogyakarta
2. Ilyas, S.2009.Ilmu Penyakit Mata.FK-UI.Jakarta
3. Mc Culley, JP.Dougherty, JM.Deneau, DG.1982.Clasification of Chronic Blepharitis. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/6218459
4. Danu.2008.Blepharitis Radang Kelopak Mata. http://kbi.gemari.or.id/beritadetail.php?id=4982
Penulis : Asep Nurul Huda, Program Elective Posting, Ilmu Penyakit Mata, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
No comments:
Post a Comment